Tuesday 3 April 2018

4 Waktu Terbaik dan Mustajab untuk Sholat Tahajud


image: islamicboard.com

Menghiasi malam dengan sholat tahajud, akan bisa menghantarkan diri untuk selalu mendekat kepada Allah SWT sebagai Sang Pencipta alam semesta. Bahkan dengan menjalankan sholat tahajud ini juga dipenuhi dengan beragam fadhilah yang cukup luar biasa. Di mana dengan menerapkan ibadah Sunah Mu’akkad yang satu ini, tidak sedikit pula orang yang sudah menggapai keistimewaan yang terdapat di dalamnya. 

Misalnya diberikan oleh Allah sebuah jalan yang terang di dunia maupun di akhirat, Termasuk menjadi golongan orang-orang sholeh yang senantiasa dibersihkan jiwa mereka dari hal-hal buruk. Selain itu juga menjadi golongan yang selalu mendapat rahmat dan hidayah dari Sang Ilahi, dan masih banyak sekali fadhilah yang akan didapatkan. 

Oleh karena itu, sholat tahajud memang perlu diterapkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Lantas, Adakah waktu yang terbaik dalam menjalankan sholat tahajud…?. Berdasarkan apa yang telah dijelaskan dalam Al-quran dan Sunnah, menunjukkan bahwa ada beberapa waktu yang terbaik untuk menjalankan sholat tahajud. 

Di malam hari setelah tidur dan bangun kembali dari tempat tidur merupakan tanda mulainya atau mengerjakan sholat tahajud. Bahkan dari waktu-waktu malam tersebut, ada  jam-jam tertentu yang paling utama untuk menjalankan sholat tahajud ini. Sehingga selain kita melakukan shalat tahajud dengan istiqomah, penuh keikhlasan, serta ke-khusyu’an, alangkah baiknya jika kita memilih waktu yang lebih utama dalam menjalankan ibadah sunnah tersebut.
Nah, inilah runtutan waktu-waktu pilihan yang bisa anda terapkan untuk menjalankan sholat tahajud.

Dalam Q.S Al Isra’ ayat 79, bahwasanya Allah SWT telah berfirman : “ Hendaknya engkau gunakan sebagian waktu malam itu untuk shalat tahajud, sebagai shalat sunnah untuk dirimu, mudah-mudahan Tuhan akan membangkitkan engkau dengan kedudukan yang baik ”.

1. Sepertiga Malam yang Pertama
Sholat tahajud bisa dikerjakan pada waktu sepertiga malam yang pertama, dan waktu tersebut juga termasuk salah satu waktu yang utama, yakni setelah sholat Isya’ sampai pukul 10.00 malam, dan harus tidur terlebih dahulu walaupun sejenak. Sehingga pada waktu-waktu tersebut, kita bisa menjalankan sholat tahajud sedikitnya dua rakaat. Untuk batasan mengenai banyaknya rakaat menjalankan sholat tahajud juga tidak terbatas. Dan lebih baik dalam menjalankan sholat tahajud, hendaknya dibarengi dengan ke-istiqomahan. Agar semua fadhilah yang terdapat di dalamnya mampu kita raih, dan menjadikan hidup bisa lebih berkah di dunia dan akhirat.

2. Sepertiga Malam yang Kedua

Yang lebih utama lagi yakni menjalankan sholat tahajud pada sepertiga malam yang kedua, Yaitu antara pukul 10.00 malam hingga 01.00 dini hari. Di mana sholat tahajud di waktu tersebut dengan terlebih dahulu tidur sejenak, memang sudah sepatutnya kita terapkan.  Dan biasanya bagi kebanyakan orang memang sedikit terasa kesulitan untuk bangun di jam-jam tersebut. Namun menghiasi waktu-waktu tersebut dengan ibadah sholat malam, maka banyak fadhilah dan keistimewaan besar yang akan didapatkan.image: thechronicleherald.ca

3. Sepertiga Malam yang Terakhir
Menjalankan sholat sunnah tahajud pada sepertiga malam yang terakhir memang merupakan waktu yang paling utama. Yang mana waktu tersebut terletak antara jam 01.00  dini hari sampai dengan sebelum masuk waktu subuh. Oleh sebab itu waktu sepertiga malam yang terakhir itulah, yang mana biasa disebut-sebut dalam Al-quran dan Sunnah  sebagai waktu paling afdhal untuk mengerjakan ibadah sunnah di malam hari. Terlebih lagi dalam menjalankan sholat tahajud.

Hal demikian memang berdasarkan hadits Nabi yang telah diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam muslim. Yang mana di dalam hadits tersebut menjelaskan :

“ Setiap malam Allah SWT turun ke langit dunia sampai tersisa sepertiga malam yang terakhir. Ia (Allah) pun berkata, “ Adakah hamba-Ku yang meminta sehingga pasti Aku berikan apa yang ia minta?, Adakah hamba-Ku yang berdoa hingga pasti Aku kabulkan doanya?, Adakah hamba-Ku yang ber-istighfar sehingga Aku ampuni dosanya? ”.

Oleh karena itu, Waktu sepertiga malam inilah yang menjadi waktu-waktu paling utama untuk mengerjakan suatu amalan atau ibadah sunnah layaknya sholat tahajud. Sehingga dengan cara memilih waktu yang paling utama ini, semoga seluruh fadhilah yang terdapat di dalamnya mampu untuk diraih dan menjadikan kualitas hidup lebih baik. Tentunya juga senantiasa mendapat perlindungan dari Sang Pencipta alam semesta.

4. Pada Bulan Ramadhan
Shalat tahajud tidak hanya dilakukan di hari – hari biasa saja. Pada malam bulan puasa sebagaimana diyakini menjadi momen penuh berkah, jika kita melakukan ibadah sunah ini akan mampu melebur dosa – dosa yang ada. Berdasarkan hadits diriwayatkan oleh Muttafaqun ‘Alaih, Rasulullah SAW bersabda : “ Sesungguhnya Allah telah mewajibkan puasa di bulan Ramadhan dan telah men-sunahkan shalat malam pada malam harinya. Barang siapa yang melakukan keduanya karena iman dan ihtisab, maka dosa – dosanya akan keluar ( sampai ) seperti pada hari ia dilahirkan oleh ibunya. ”

Tentunya waktu terbaik ini tidak boleh kita sia – siakan lagi bukan…? Karena bulan istimewa tersebut hanya datang setahun sekali, sehingga sayang apabila kita tidak menghiasinya dengan shalat malam / tahajud.

Tuesday 13 March 2018

12 Hal Tentang Shalat Yang Membuatmu Tak Lagi Menganggapnya Sepele


Dalam sehari semalam kita diwajibkan untuk menjalankan sholat sebanyak lima kali. Tahukah Anda, dalam ibadah yang satu ini terkandung keistimewaan yang luar biasa. Ternyata sholat adalah ibadah yang memiliki kekhususan tersendiri dari ibadah-ibadah lainnya. Diantara kekhususan tersebut adalah berikut :

Pertama: Sholat adalah rukun Islam yang kedua, setelah dua kalimat syahadat.

Urutan selanjutnya, yang dilakukan oleh seorang yang masuk islam; setelah ia mengikrarkab syahadat adalah, melaksanakan sholat. Nabi shallallahu ‘ alaihi wa sallammengabarkan,

بُنِيَ الإِسْلامُ عَلى خَمْسٍ: شَهادَةِ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ وَإِقامِ الصَّلاةِ وَإِيتاءَ الزَّكاةِ وَالْحَجِّ وَصَوْمِ رَمَضَانَ

Islam didirikan di atas lima: Bersaksi tiada Tuhan melainkan Allah, dan bahwa Nabi Muhammad utusan Allah, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, hajji ke baitullah bila ada kemampuan, dan puasa bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari & Muslim)

Ke dua: Sholat adalah tiang agama.

Nabi shallallahu ‘ alaihi wa sallambersabda,

الصلاة عماد الدين

Sholat adalah tiangnya agama.” (HR. Tirmidz. Beliau mengatakan, “hadis ini derajatnya hasan shohih.”)

Sahabat Umar bin Khatab radhiyallahu’anhu berpesan kepada gubernur-gubernur di wilayah kekuasan khilafah beliau,

إنَّ أهم أموركم عندي الصلاة فمن حفظها حفظ دينه ، ومن ضيَّعها فهو لما سواها أضيَع ، ولا حظَّ في الإسلام لمن ترك الصلاة

Sungguh urusan terpenting yang ada pada kalian bagi saya adalah sholat. Barangsiapa yang menjaga sholatnya, maka dia telah menjaga agamanya. Sesiapa yang menyepelekan sholat, maka untuk urusan lain ia akan lebih sepelekan lagi. Tak ada bagian dari Islam, untuk orang-orang yang meninggalkan sholat ” (Al Mudawwanah 1/156).

Imam Ahmad rahimahullahmengatakan,

فكل مستخِفٍّ بالصلاة مستهين بها فهو مستخِفٌّ بالإسلام مستهين به ، وإنما حظّهم في الإسلام على قدر حظهم من الصلاة ، ورغبتهم في الإسلام على قدر رغبتهم في الصلاة

Siapa saja yang meremehkan urusan sholat, ia akan didapati menyepelekan Islam nya. Sungguh kualitas Islam seseorang, berbanding lurus dengan kualitas sholatnya. Dan loyalitasnya terhadap Islam, sesuai kadar loyalnya terhadap sholat.” (Ta’dhzimu Qodri As Sholah hal. 22)

Ke tiga : Allah mensyariatkan sholat kepada RasulNya, tanpa perantara dan di malam yang paling mulia.

Berbeda dengan ibadah lainnya, seperti zakat, puasa, jihad dst. Allah mesyariatkan kebanyakkan ibadah melalui perantara malaikat Jibril. Kemudian malaikat Jibril menyampaikannya kepada Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam. Adapun sholat, tidak demikian. Allah langsung memanggil RasulNya ke atas langit ke 7. Ke Sidrotul Muntaha. Dalam peristiwa yang kita kenal dengan Isra Mi’raj. Di malam yang paling mulia yaitu malam lailatul qadr.

Ini menunjukkan betapa penting dan istimewanya sholat.

Ke empat: Amalan pertama (yang berkaitan dengan hak Allah), yang akan dihisab di hari Kiamat.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu. Bahwa Nabi Muhammad shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ فَإِنْ صَلَحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسَرَ فَإِنِ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيْضَتِهِ شَيْءٌ قَالَ الرَّبُّ تَبَارَكَ وَتَعَالَى : انَظَرُوْا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ ؟ فَيُكْمَلُ بِهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيْضَةِ ثُمَّ يَكُوْنُ سَائِرُ عَمَلِهِ عَلَى ذَلِكَ ” . وَفِي رِوَايَةٍ : ” ثُمَّ الزَّكَاةُ مِثْلُ ذَلِكَ ثُمَّ تُؤْخَذُ الأَعْمَالُ حَسَبَ ذَلِكَ ” .

Sesungguhnya amal hamba yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat adalah shalat. Apabila shalatnya baik, dia akan mendapatkan keberuntungan dan keselamatan. Apabila shalatnya rusak, dia akan menyesal dan merugi. Jika ada yang kurang dari shalat wajibnya, Allah Tabaroka wa Ta’ala mengatakan, ’Lihatlah apakah pada hamba tersebut memiliki amalan shalat sunnah?’ Maka shalat sunnah tersebut akan menyempurnakan shalat wajibnya yang kurang. Begitu juga amalan lainnya seperti itu.”
Dalam riwayat lain disebutkan, ”Kemudian zakat akan (diperhitungkan) seperti itu. Kemudian amalan lainnya akan dihisab seperti itu pula.” (HR. Abu Daud, Ahmad, al Hakim, dan Baihaqi. Al Hakim menilai sanad hadits ini shahih. Dan disepakati oleh Adz Dzahabi).

Ke lima : Akhir dari wasiat Nabi shallallahu’alaihi wa sallam sesaat sebelum beliau meninggal dunia. Dari Ummu Salamah radhiyallahu’anha. Beliau mengatakan,

كان من آخر وصية رسول الله – صلى الله عليه وسلم -:”الصلاة الصلاة وما ملكت أيمانكم.”

Diantara akhir dari wasiat Nabi shallallahu’alaihi wa sallamadalah, “Jagalah shalat… jagalah shalat dan budak-budak kalian.” (HR. Ahmad).

Ke enam: Bagian Islam yang terakhir dicabut dari muka bumi. Dari Zaid bin Tsabit, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,

أَوَّلُ مَا يَرْفَعُ مِنَ النَّاسِ الأَمَانَةُ وَ آخِرُ مَا يَبْقَى مِنْ دِيْنِهِمْ الصَّلاَةُ

Yang pertama kali diangkat dari diri manusia adalah amanat dan yang terakhir tersisa adalah shalat.” (HR. Al Hakim dan Tirmidzi. Disebutkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Al Jami’, 2: 353).

Ke tujuh: Allah menyebutkan sholat sebagai ciri awal / pertama amalan orang-orang yang beruntung.

﴿ قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ * الَّذِينَ هُمْ فِي صَلاتِهِمْ خَاشِعُونَ * وَالَّذِينَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُونَ * وَالَّذِينَ هُمْ لِلزَّكَاةِ فَاعِلُونَ * وَالَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَافِظُونَ * إِلا عَلَى أَزْوَاجِهِمْ أوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُومِينَ * فَمَنِ ابْتَغَى وَرَاء ذَلِكَ فَأُوْلَئِكَ هُمُ الْعَادُونَ * وَالَّذِينَ هُمْ لأَمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ * وَالَّذِينَ هُمْ عَلَى صَلَوَاتِهِمْ يُحَافِظُونَ ﴾

Sesungguhnya beruntunglah orang-orang beriman itu. Yaitu orang-orang yang khusyu’ sholatnya. Menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna. Menunaikan zakat. Menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki. Sesungguhnya sarangsiapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. Dan orang-orang yang menjaga amanat-amanat dan janjinya. Dan orang-orang yang menjaga sholatnya” (QS. Al Mukminun: 1-9).

Ke delapan : Allah menyebut sholat sebagai Iman.

وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُضِيعَ إِيمَانَكُمْ إِنَّ اللَّهَ بِالنَّاسِ لَرَؤُوفٌ رَّحِيمٌ

Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan iman kalian. Sungguh, Allah maha pengasih, maha penyayang kepada manusia” (QS. Al Baqarah: 143).

Para ulama tafsir menerangkan, makna kata “Iman” pada ayat ini adalah sholat. Yakni shalat yang dikerjakan sebelum terjadinya pemindahan kiblat; dari Baitul Maqdis ke Ka’bah. Sebagaimana disebutkan hadis riwayat Tirmidzi, Dari Ibnu Abbas radhiyallahu’anhuma, beliau mengatakan,

َ لَمَّا وُجِّهَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى الْكَعْبَةِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ كَيْفَ بِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ مَاتُوا وَهُمْ يُصَلُّونَ إِلَى بَيْتِ الْمَقْدِسِ فَأَنْزَلَ اللَّهُ تَعَالَى { وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُضِيعَ إِيمَانَكُمْ } الْآيَةَ

Saat Nabi shallallahu’alaihi wa sallam  mengalihkan kiblat ke arah Ka’bah, para sahabat bertanya,” Bagaimana dengan saudara-saudara kami yang telah meninggal ya Rasulullah. Sementara mereka shalat menghadap Baitul Maqdis?” Maka turunlah ayat:

وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُضِيعَ إِيمَانَكُم

“Dan Allah tidaklah menyia-nyiakan Imanmu” (HR. Tirmidzi No. 2890. Beliau berkata: Hadits ini hasan shahih)

Imam Qurtubi rahimahullahberkata,

فسمى الصلاة إيمانا لاشتمالها على نية وقول وعمل

“Pada ayat ini sholat disebut dengan Iman. Karena ibadah ini mencakup niat (ibadah hati), ibadah lisan, dan ibadah anggota badan.” (Lihat: Tafsir Al Qurtubi2/440)

Ke sembilan : Allah mewajibkan sholat pada setiap keadaan. Tidak gugur meski saat keadaan genting sekalipun. Seperti saat perang, sakit, perjalanan jauh dan lain sebagainya. Meski ada keringanan dalam hal syarat dan jumlah raka’atnya. Namun tidak menggugurkan kewajiban sholat secara keseluruhan.

Kesepuluh : Pada awalnya, Allah mewajibkan sholat salam sehari sebanyak 50 kali sholat. Ini bukti bahwa Allah amat mencintai ibadah ini. Namun kemudian Allah memberi keringanan, sehingga menjadi 5 kali dalam sehari semalam. 5 kali sholat namun pahalanya sama dengan 50 kali pahala sholat. Ini menunjukkan agungnya kedudukan ibadah ini. (Lihat dalam Shahih Bukhori hadis nomor 7517 dan Muslim nomor 162. Dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu’anhu)

Ke sebelas : Saking pentingnya ibadah ini, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam tetap memerintahkan kepada orang-orang yang lupa atau tertidur saat waktu sholat untuk memqodo’nya saat ia ingat. Nabi shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ نَامَ عَنْ صَلاَةٍ أَوْ نَسِيَهَا فَلْيُصَلِّهَا إِذَا ذَكَرَهَا لاَ كَفَارَةَ لَهَا إِلاَّ ذَلِكَ

Barangsiapa yang meninggalkan shalat karena tertidur atau lupa, maka hendaknya ia melakukan salat setelah ingat dan tidak ada kafarat (pengganti) selain itu.” (HR. Bukhori Muslim)

Dalam riwayat Imam Muslim disebutkan,

مَنْ نَسِيَ صَلَاةً، أَوْ نَامَ عَنْهَا، فَكَفَّارَتُهَا أَنْ يُصَلِّيَهَا إِذَا ذَكَرَهَا

Barang siapa yang kelupaan shalat atau tertidur sehingga terlewat waktu shalat maka penebusnya adalah dia segera shalat ketika ia ingat.” (HR. Muslim )

Masuk dalam hal ini adalah orang yang pingsan. Para ulama menjelaskan, bila pingsannya tidak lebih dari tiga hari, maka wajib baginya untuk memqodo’ sholat yang terluputkan selama tiga hari ia koma tersebut. Sebagai penjelasan ini diriwayatkan dari sahabat ‘Amar, Imron bin Hushoin, dan Samuroh bin Jundub -radhiyallahu ‘anhum. Adapun bila seorang koma lebih dari tiga hari, maka hukumnya disamakan dengan orang yang gila. Jadi tidak ada kewajiban memqodo’ sholat setalah ia sadarkan diri. (Lihat: Al Mughni 2/50-52. Dan Asy-Syarhul Kabir karya Ibnu Qudamah 3/8)

Ke duabelas : Allah mengkhususkan penyebutan sholat dalam Alquran.

وَأَوْحَيْنَا إِلَيْهِمْ فِعْلَ الْخَيْرَاتِ وَإِقَامَ الصَّلَاةِ

Kami dan telah Kami wahyukan kepada, mereka mengerjakan kebajikan, mendirikan sholat” (QS. Al Anbiya’: 73).

Padahal sholat sudah termasuk dalam amalan kebajikan. Namun Allah khususkan penyebutannya, untuk diketahui bahwa ibadah ini adalah ibadah yang paling penting. Dan seperti ini banyak ditemui dalam Alquran.

Sekian yang bisa kami sampaikan.

Washallah ‘ala Nabiyyina Muhammad, wa ‘ala aalihi wa shohbihi wa sallam.

***
Referensi :

Al Mudawwanah, karya Imam Malik. Cetakan ke 1 th 1415. Terbitan: Dar Kutub Ilmiyah.Tafsir Al Qurtubi (Al Jami’ Li Ahkaamil Qur’an). Tahqiq: Dr. Abdullah bin Abdulmuhsin At Turki. Cetakan: Mu-assasah Ar Risalah.Fiqhul Ibadah, Syaikh Muhammad bin Sholih al ‘ Ustaimin rahimahullah. Cetakan th 1425. Terbitan : Madar al Wathon Lin Nasyr.Ta’dhzimu Qodri As Sholah, Syaikh Abdurrazaq bin Abdulmuhsin Al Badr. Cetakan pertama, Terbitan : Al Humaishi, Riyadh.http://www.alukah.net

Arti Sholat bagi seorang Muslim

ARTI SHALAT BAGI SEORANG MUSLIM

Oleh

Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin[1]

Shalat adalah rukun Islam yang kedua. Shalat adalah rukun yang paling ditekankan setelah dua kalimat syahadat.Shalat adalah sarana komunikasi antara seorang hamba dengan Rabbnya. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ أَحَدَكُمْ إِذَاصَلَّى يُنَاجِيْ رَبَّهُ

Sesungguhnya apabila salah seorang diantara menunaikan shalat, maka dia sedang bermunajat (berbisik) kepad Rabbnya (HR. Al-Bukhâri, Kitab Mawâqîtus Shalât

Dalam hadist Qudsi, Allâh Azza wa Jalla berfirman :

قَسَمْتُ الصَّلاَةَ بَيْنِيْ وَبَيْنَ عَبْدِيْ نِصْفَيْنِ وَلِعَبْدِيْ مَاسَأَلَ،

فَإِذَا قَالَ الْعَبْدُ : اَلْحَمدُلِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، قَالَ اللهُ تَعَلَى: حَمَدَنِيْ عَبْدِ،

وَإِذَاقَالَ :اَلرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ، قَالَ اللهُ تَعَالَى: أَثْنَى عَلَيَّ عَبْدِيْ،

وَإِذَاقَالَ: مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ، قَالَ: مَجَدَنِيْ عَبْدِيْ،

فَإِذَاقَالَ: إِيَّاكَ نَعْبُدُوَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ، قَالَ: هٰذَابَيْنِيْ وَبَيْنَ عَبْدِيْ وَلِعَبْدِيْ مَاسَأَلَ،

فَإِذَا قَالَ: اِهْدِنَاالصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ صِرَاطَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَاالضَّآلِّيْنَ، قَالَ: هٰذَالِعَبْدِيْ وَلِعَبْدِيْ مَاسَأَلَ

Aku telah membagi ash-shalat (surat al-Fâtihah) antara Aku dan hamba-Ku menjadi dua macam, dan bagi hamba-Ku apa yang dia minta.

Apabila hamba membaca ‘Segala puji hanya bagi Allâh, Rabb semesta Alam,’ maka Allâh Azza wa Jalla berfirman, ‘Hamba-Ku telah memuji-Ku.’

Jika ia mengucapkan, ‘Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, ‘ maka Allâh berfirman , ‘Hamba-Ku telah memuji-Ku.

Jika ia mengucapkan, ‘Yang menguasai hari pembalasan, ‘ maka Allâh berfirman , ‘Hamba-Ku telah memuliakan-Ku.

Jika ia mengucapkan, ‘Hanya kepada-Nya kami beribadah dan hanya kepada-Nya kami memohon, ‘ maka Allâh berfirman , ‘Inilah bagian bagi Diri-Ku dan hamba-Ku, dan bagi hamba-Ku adalah apa yang diminta.

Dan jika ia mengucapkan, ‘Berilah petunjuk kepada kami atas jalan yang lurus, yaitu jalan yang telah Engkau beri kenikmatn bagi yang mengikutinya, bukan jalan yang Engkau murkai dan bukan pula Engkau sesatkan, ‘ maka Allâh berfirman , ‘Ini bagi hamba-Ku dan bagi hamba-Ku adalah apa yang dimintanya. [HR. Muslim]

Shalat merupakan taman berbagai ibadah. Di dalam taman itu terdapat tanaman-tanaman yang berpasangan nan indah (dzikir-dzikir yang indah). (Di dalam shalat ada:-red)

–      Takbîr yang menjadi pembuka shalat

–      Al-qiyâm (berdiri) yang pada saat itu seseorang yang sedang shalat membaca Kalâmullâh (al-Qur’ân)

–      Rukû. Saat ruku’ ini, seseorang yang sedang shalat mengagungkan Rabbnya

–      I’tidâl (berdiri dari ruku’). Momen ini dipenuhi oleh orang yang sedang shalat dengan pujian kepada Allâh,

–      Sujûd. Pada saat sujud, orang yang shalat bertasbîh (berdzikir dengan menyebut kemahasucian Allah k –red) yang Maha tinggi juga sembari berdo’a kepada-Nya

–      Qu’ûd (duduk). Momen dipergunakan untuk berdo’a dan membaca tasyahhud.

–     Salam, menjadi penutup rangkaian kegiatan dalam ibadah shalat.

Shalat bisa membantu orang yang melaksanakannya dalam meraih perkara-perkara penting dan bisa mencegahnya dari perbuatan-perbuatan keji dan munkar. Allâh Azza wa Jalla berfirman:

وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ

Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. dan Sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’, [Al-Baqarah/2:45]

Juga firman-Nya:

اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلَاةَ ۖ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ

Bacalah apa-apa yang diwahyukan kepadamu dari al-Kitâb dan tegakkanlah   shalat. Sesungguhnya shalat itu bisa melarang dari perbuatan-perbuatan keji dan munkar. [Al-‘Ankabût/29:45]

Shalat merupakan cahaya di dalam hati-hati kaum Mukminin dan juga cahaya saat kaum manusia dikumpulkan pada hari kiamat untuk mempertanggungjawabkan amal mereka. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

الصَّلاَةُ نُوْرٌ
Shalat adalah cahaya.[HR. Muslim]

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda :

مَنْ حَافَظَ عَلَيْهَا كَانَتْ لَهُ نُوْرًا وَبُرْهَانًا وَنَجَاةً يَوْمَ القِيَامَةِ

Barangsiapa menjaga shalatnya, maka shalat itu akan menjadi cahaya, bukti dan keselamatan baginya pada hari kiamat. [HR. Ahmad dalam kitab Musnad, 2/169]

Shalat merupakan (sumber) kebahagiaan jiwa-jiwa kaum Mukminin dan menjadi penyejuk pandangan (sumber ketenangan) mereka. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

جُعِلَتْ قُرُّةُ عَيْنِيْ فِى الصَّلاَةِ

Penyejuk mataku (penenang hatiku) ada pada shalat [HR. Ahmad dalam kitab Musnad, 3/199]

Shalat adalah penyebab dihapusnya (dosa) kesalahan dan keburukan. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

أَرَأَيْتُمْ لَوْ أَنَّ نَهْرًا بِبَابِ أَحَدِكُمْ يَغْتَسِلُ فِيْهِ كُلَّ يَوْمٍ خَمْسَ مَرَّاتٍ، هَلْ يَبْقَى مِنْ دَرَنِهِ شَيْءٌ؟ قَالُوا: لَا يَبْقَى مِنْ دَرَنِهِ شَيْءٌ. قَالَ: فَذَلِكَ مَثَلُ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ يَمْحُو اللَّهُ بِهِنَّ الْخَطَايَا

Bagaimana menurut kalian apabila ada sungai di depan pintu salah seseorang di antara kalian, lalu ia mandi lima kali sehari di sungai tersebut, masihkah ada kotoran yang tersisa? Para Shahabat g menjawab, “Tidak akan ada kotoran yang tersisa.” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam melanjutkan, “Demikianlah perumpamaan shalat yang lima waktu. Allâh Azza wa Jalla menghapuskan (dosa-dosa) kesalahan-kesalahan dengan sebab shalat-shalat itu [HR. Al-Bukhâri dan Muslim]

Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda :

الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمُعَةُ إِلَى الْجُمُعَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُنَّ مَالَمْ تُغْشَ الْكَبَائِرُ

Shalat yang lima waktu dan shalat Jum’at sampai shalat Jum’at berikutnya sebagai penebus atau penghapus dosa-dosa yang ada di antaranya selama dosa-dosa besar dijauhi. [HR. Muslim]

Shalat secara berjama’ah lebih utama 27 derajat daripada shalat sendirian, sebagaimana diriwayatkan Ibnu ‘Umar Radhiyallahu anhuma dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam .

Abdullah bin Mas’ûd Radhiyallahu anhu berkata, “Barangsiapa ingin berjumpaan dengan Allâh Azza wa Jalla (pada hari kiamat) besok sebagai seorang Muslim, maka hendaknya dia menjaga  shalat lima waktu di tempat yang dikumandangkan adzan untuk shalat lima waktu tersebut. Karena sesungguhnya Allâh Azza wa Jalla mensyariatkan kepada Nabi kalian Shallallahu ‘alaihi wa sallam jalan petunjuk, dan sesungguhnya shalat-shalat ini termasuk jalan petunjuk. Seandainya kalian melaksanakan shalat (lima waktu) di rumah kalian sebagaimana mutakhallif (orang yang meninggalkan shalat berjama’ah-red) melaksanakannya di rumah, berarti kalian telah meninggalkan petunjuk Nabi kalian Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Jika kalian meninggalkan petunjuk Nabi kalian n maka sungguh kalian pasti akan tersesat (dari jalan Allâh Azza wa Jalla ). Tidak ada seorangpun yang bersuci dan menyempurnakan wudhunya, lalu dia pergi ke salah satu masjid dari masjid-masjid yang ada, kecuali Allâh akan menetapkan atau menuliskan baginya satu kebaikan pada setiap langkah kakinya, meninggikannya satu derajat dan menghapuskan satu kesalahan. Sungguh aku telah melihat (di jaman) kami, tidaklah ada yang meninggalkan shalat lima waktu (secara berjama’ah) kecuali orang munafik yang telah diketahui (diyakini) kemunafikannya. Dan sungguh seorang laki-laki (Muslim yang sedang sakit) dibawa (ke masjid) dengan dipapah dua orang laki-laki sampai ditegakkan di shaf. (Diriwayatkan oleh Imam Muslim)

Khusyu’ dalam shalat yaitu menghadirkan hati serta menjaga pelaksanaan shalat termasuk penyebab masuk surga. Allâh Azza wa Jalla berfirman:

قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ ﴿١﴾ الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ ﴿٢﴾ وَالَّذِينَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُونَ ﴿٣﴾ وَالَّذِينَ هُمْ لِلزَّكَاةِ فَاعِلُونَ ﴿٤﴾ وَالَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَافِظُونَ ﴿٥﴾ إِلَّا عَلَىٰ أَزْوَاجِهِمْ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُومِينَ ﴿٦﴾ فَمَنِ ابْتَغَىٰ وَرَاءَ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْعَادُونَ ﴿٧﴾ وَالَّذِينَ هُمْ لِأَمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ ﴿٨﴾ وَالَّذِينَ هُمْ عَلَىٰ صَلَوَاتِهِمْ يُحَافِظُونَ ﴿٩﴾ أُولَٰئِكَ هُمُ الْوَارِثُونَ ﴿١٠﴾ الَّذِينَ يَرِثُونَ الْفِرْدَوْسَ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ

Sungguh beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam shalatnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna, dan orang-orang yang menunaikan zakat, dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki, maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. Barangsiapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya, dan orang-orang yang memelihara shalatnya. Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi, (yakni) yang akan mewarisi surga Firdaus. mereka kekal di dalamnya. [Al-Mukminûn/23:1-11]

Ikhlas dalam shalat dan melaksanakannya sebagaimana yang telah dijelaskan dalam as-Sunnah merupakan dua syarat mendasar diterimanya ibadah shalat. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَانَوَى

Sesungguhnya amal itu tergantung niatnya, dan sesungguhnya bagi setiap orang hanyalah apa yang diniatkannya. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Juga sebagaimana sabda Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam :

صَلُّوْا كَمَا رَأَيْتُمُوْنِيْ أُصَلِّى

Shalatlah kalian sebagimana kalian melihat aku shalat [HR. Al-Bukhâri]

(Selanjutnya beliau rahimahullah menjelaskan tata cara shalat, dimulai dari bersuci dari hadats dan najis sampai salam)


Sumber: https://almanhaj.or.id/5609-arti-shalat-bagi-seorang-muslim.html

Wednesday 9 August 2017

Awas Tertipu! Ini 6 Cara Membedakan Smartphone Asli dan Palsu!



Seperti kamu tahu, saat ini smartphone bukanlah barang mewah yang sulit untuk didapatkan. Gak harus semahal harga iPhone 7, banyak smartphone Android murah berkualitas yang memiliki spesifikasi memukau. Maka wajar jika pengguna smartphone semakin banyak.
Tapi awas, jangan sampai tertipu dengan harga smartphone yang dijual murah. Kalo gak bisa membedakannya, bisa-bisa smartphone kamu itu palsu atau black market. Maka dari itu Jaka akan kasih info bagaimana cara membedakan smartphone asli dan palsu, supaya kamu tidak tertipu saat membeli smartphone baru.
 
Ruginya pake smartphone palsu atau black market, kamu gak bisa klaim garansi resmi ke service center-nya. Jadi kalo rusak, ya rusak. Untuk itu, coba pahami cara sederhana untuk membedakan smartphone asli dan palsu yang JalanTikus lansir dari Brightside berikut:

1. Kemasan

cara-membedakan-smartphone-asli-dan-palsu (2)
Saat membeli smartphone, pastikan smartphone kamu masih dikemas untuk menjamin bahwa itu memang baru. Produsen ternama pasti mengemas smartphone-nya dengan packaging yang baik dan rapi. Tapi smartphone yang palsu kemasannya akan asal jadi.

2. Buku Petunjuk

Manual book atau buku petunjuk penggunaan smartphone asli harusnya menggunakan bahasa yang sesuai dengan target pasarnya. Kenapa demikian? Soalnya kan agar bisa dipahami oleh penggunanya.
cara-membedakan-smartphone-asli-dan-palsu (3)
Misal untuk Indonesia, pasti menggunakan bahasa Indonesia dan Inggris. Tapi jika ternyata menggunakan bahasa asing yang tidak bisa dipahami, maka kemungkinan besar smartphone itu adalah hasil black market.

3. Material

cara-membedakan-smartphone-asli-dan-palsu (4)
Udah dibuka dan siap dipake, eh tiba-tiba material smartphone kamu ternyata gak berkualitas dan terlihat asal jadi? Itu pasti smartphone palsu. Gak cuma bodi, material seperti adapter charger juga harus diperhatikan.

4. Detail di Smartphone

Di setiap smartphone, pasti ada detail yang ditinggalkan produsen. Biasanya berupa nama mereka. Nah, perhatikan detail font yang digunakan dan ada di smartphone itu. Jika ternyata hurufnya pecah, mudah terkelupas dan gak rapih ya pasti itu palsu.
cara-membedakan-smartphone-asli-dan-palsu (6)
Selain font, detail di kelengkapan smartphone lainnya juga perlu dilihat. Misalnya charger asli selalu diberikan detail khusus demi keamanan, sementara charger smartphone palsu selalu polos di bagian plastiknya.

5. Kabel USB

cara-membedakan-smartphone-asli-dan-palsu (7)
Kabel USB yang memiliki panjang plug tidak sesuai dengan kedalaman dan bentuk dudukan port USB juga bisa jadi indikator smartphone palsu. Maka dari itu jika smartphone kamu asli, hindari pake charger palsu juga ya!
Bahaya Ngecas Smartphone Pake Charger Lain (Bukan Bawaan)
Jangan Asal Pake!
Bahaya Ngecas Smartphone Pake Charger Lain (Bukan Bawaan)
Baca

6. Cek Nomor IMEI

cara-membedakan-smartphone-asli-dan-palsu (1)
Pastikan nomoer International Mobile Equipment Identity (IMEI) yang ada di dus smartphone baru kamu sama dengan yang ada di smartphone. Cara mengeceknya, kamu bisa dial *#06# di smartphone. Jika muncul angka yang sesuai, berarti smartphone kamu asli. Tapi jika tidak, maka smartphone kamu palsu.
Mudah banget kan cara membedakan smartphone asli dengan yang palsu ini? Maka dari itu, yuk lebih bijak saat membeli smartphone baru! Jangan sampai mengabaikan detail kecil yang justru malah membawa masalah besar di kemudian hari.

GRATIS! Inilah Cara Mendapatkan Lebih Dari 1.000 Followers Instagram Asli Bukan Bot

  • Pertama-tama, buka browser di smartphone atau laptop kamu, di sini Jaka menggunakan browser Chrome di smartphone Android.
  • Selanjutnya kunjungi situs www.addmenow.net, selengkapnya silakan lihat gambar di bawah.
masukkan deskripsi gambar disini
  • Setelah masuk ke halaman web AddMeNow, scroll ke bawah dan klik pada tulisan Get Free Followers.
masukkan deskripsi gambar disini
  • Nanti kamu akan dibawa ke Menu Login, contohnya pada gambar di bawah.
masukkan deskripsi gambar disini
Cara Download Foto Dan Video Instagram Stories Di HP Android
Cara Download Foto dan Video Instagram Stories di Andorid
Cara Download Foto Dan Video Instagram Stories Di HP Android
Baca
  • Lalu masukkan username dan password Instagram kamu pada kolom username dan password. Ingat! Password yang kamu masukkan tidak perlu password yang asli, silakan masukkan secara sembarang sesuai kesukaan kamu. Tidak apa-apa walaupun password sembarang, asalkan username harus benar.
  • Setelah masukkan username dan password, silakan centang verifikasi pada kotak Saya bukan robot lalu klik Log in with Instagram.
masukkan deskripsi gambar disini
  • Proses login berhasil, sekarang kamu tinggal menunggu prosesnya kurang lebih 3 sampai 5 menit dan setelah itu akan ada banyak akun yang mulai mengikutimu.
masukkan deskripsi gambar disini
  • Nah, setelah kurang lebih 3 menit, akhirnya caranya berhasil. Sekarang sudah ada akun yang mulai mengikutimu dengan cepat. Kamu bisa lihat buktinya pada screenshot di bawah.
masukkan deskripsi gambar disini
masukkan deskripsi gambar disini
Cara ini memang terbukti berhasil dan 100% aman. Jaka sendiri sudah mencobanya dan berhasil. Perlu diketahui bahwa jumlah follower yang masuk tidak selalu mencapai 1.000, tetapi kisaran 30 sampai 50 saja. Jadi jika kamu ingin mendapatkan hingga 1.000 follower atau bahkan lebih, kamu bisa mengulangi cara di atas secara terus-menerus. Jaka sendiri sering mengulanginya, sudah sampai belasan kali dan akun masih tetap aman.
Okelah sobat, itulah cara mendapatkan follower Instagram real human gratis! Semoga bermanfaat buat kamu. Bagaimana pendapat kamu? Silakan share ke teman-teman kamu ya.

Facebook Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...